Keratitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

penyakit-mata-keratitis-doktersehat

DokterSehat.Com – Peradangan pada kornea atau secara medis disebut keratitis yang ditandai dengan mata merah dan terasa sakit. Penyakit keratitis diakibatkan oleh beberapa penyebab, salah satunya mata kering. Bila penyakit ini tidak segera diobati, berisiko mengalami kerusakan permanen. Selengkapnya simak penjelasan mengenai penyebab hingga pencegahannya di bawah ini.

Apa Itu Keratitis?

Keratitis adalah peradangan pada kornea. Gangguan pada kornea merupakan penyakit yang fatal karena penanganan yang terlambat atau tidak benar menyebabkan penurunan penglihatan secara permanen, baik ringan hingga kebutaan.

Komplikasi lain dari keratitis adalah timbulnya luka pada kornea (ulkus kornea). Keratitis dapat dialami seluruh rentang usia, jenis kelamin, dan ras.

Kornea merupakan suatu bagian mata yang transparan di depan mata. Fungsi kornea adalah sebagai jendela mata dan merupakan jalannya sinar yang masuk dan akan di teruskan ke retina, sehingga kornea berperan penting dalam proses penglihatan.

Fungsi lain dari kornea adalah sebagai lapisan pelindung. Kornea yang normal tidak memiliki pembuluh darah sehingga kornea menjadi transparan.

Penyebab Keratis

Keratitis dapat disebabkan oleh berbagai hal yang mungkin sering Anda alami. Berikut ini beberapa penyebab keratitis yang patut diwaspadai:

1. Infeksi

Keratitis dapat disebabkan oleh proses infeksi ataupun peradangan steril (tidak ada kuman infeksi yang menyerang). Infeksi pada kornea dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus ataupun protozoa (Acanthamoeba sp).

Orang yang bekerja sebagai petani atau di lingkungan pertanian atau perkebunan memiliki risiko lebih besar terkena keratitis jamur. Hal ini disebabkan karena jamur banyak terdapat di tanah dan tumbuh-tumbuhan.

2. Cedera

Jika ada benda yang menggores atau melukai permukaan kornea, dapat menyebabkan terjadi keratitis yang tidak menular. Selain itu, cedera juga dapat memungkinkan mikroorganisme mendapatkan akses ke kornea yang rusak, yang kemudian menyebabkan keratitis infeksi.

3. Lensa kontak yang terkontaminasi

Bakteri, jamur atau parasit (acanthamoeba parasit mikroskopis) dapat bersarang di permukaan lensa kontak atau tempat lensa kontak. Kornea dapat terkontaminasi saat lensa digunakan, yang mengakibatkan keratitis infeksi. Sering menggunakan lensa kontak dapat menyebabkan keratitis yang dapat menjadi infeksius.

3. Penggunaan obat yang sembarangan

Penggunaan obat-obatan secara sembarangan juga dapat menyebabkan keratitis. Terutama obat-obat golongan penekan sistem imun, seperti kortikosteroid, dan juga obat-obat penghilang rasa nyeri.

Penggunaan obat-obatan tersebut harus dengan resep dan pengawasan dokter. Pasien dengan penyakit sistemik (menyerang seluruh tubuh) yang menurunkan daya tahan tubuh memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena keratitis. Penyakit tersebut antara lain diabetes mellitus (penyakit kencing manis), HIV/AIDS, dan keganasan (kanker).

4. Air yang terkontaminasi

Bakteri, jamur, dan parasit tang terdapat di dalam air – terutama di lautan, sungai, danau, dan kolam air panas, dapat masuk ke mata saat Anda berenang dan menyebabkan keratitis.

Namun, bahkan jika Anda terpapar bakteri, jamur atau parasit, kornea yang sehat tidak mungkin terinfeksi kecuali ada kerusakan permukaan kornea sebelumnya – misalnya, memakai lensa kontak terlalu lama.

Jenis Keratitis

Terdapat dua jenis utama keratitis, tergantung apa yang yang menyebabkannya. Penyakit ini dapat digolongkan sebagai keratitis menular dan keratitis tidak menular.

1. Keratitis menular

Penyakit mata keratitis yang menular dapat disebabkan oleh salah satu dari yang berikut ini:

  • Bakteri: Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus adalah dua jenis bakteri yang paling sering menyebabkan keratitis bakteri. Sebagian besar berkembang pada mereka yang menggunakan lensa kontak secara tidak benar.
  • Jamur: Keratitis jamur disebabkan oleh Aspergillus, Candida, atau Fusarium. Seperti keratitis bakteri, keratitis jamur kemungkinan besar yang memengaruhi pengguna lensa kontak. Namun, ada kemungkinan juga terkena jamur ini di luar ruangan.
  • Parasit: Suatu organisme yang disebut Acanthamoeba telah menjadi lebih umum di Amerika Serikat pada pengguna lensa kontak. Parasit ini hidup di luar ruangan dan dapat terkena ketika berenang di danau, berjalan di daerah berhutan, atau terkena air yang terinfeksi pada lensa kontak. Jenis infeksi ini disebut Acanthamoeba keratitis.
  • Virus: Keratitis virus terutama disebabkan oleh virus herpes simpleks, yang berkembang dari konjungtivitis menjadi keratitis.

2. Keratitis tidak menular

Beberapa kebiasaan dan kondisi berikut ini yang kemungkinan menjadi penyebab keratitis tidak menular:

  • Cedera pada mata (mata tergores)
  • Memakai lensa kontak saat berenang
  • Terlalu lama memakai lensa kontak
  • Berada di iklim yang hangat – meningkatkan risiko merusak kornea
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah
  • Sering terpapar sinar matahari (yang disebut foto keratitis)

Gejala Keratis

Penyakit mata keratitis biasanya ditandai dengan kondisi mata yang memerah dan terasa sakit, disertai dengan gejala berikut ini:

  • Keluar air mata
  • Kesulitan membuka kelopak mata karena sakit atau iritasi
  • Penglihatan kabur
  • Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia)
  • Perasaan terbakar atau gatal di mata
  • Pembengkakan di sekitar mata
  • Perasaan bahwa ada sesuatu yang di mata
  • Jika kornea memiliki keratitis yang luas, kornea yang biasanya bersih dapat terlihat abu-abu atau memiliki daerah putih hingga abu-abu.

Diagnosis Keratitis

Dokter akan bertanya tentang gejala dan kapan kondisi ini mulai terjadi. Anda mungkin juga membutuhkan salah satu tes berikut ini:

1. Tes ketajaman visual

Dokter akan memeriksa gerakan mata dan meminta Anda membaca grafik mata. Bagan ini akan membantu dokter memeriksa seberapa baik Anda melihat pada jarak yang berbeda.

2. Slit lamp exam (pemeriksaan celah lampu)

Selama pemeriksaan ini, dokter akan menyinari mata Anda untuk memeriksa peradangan. Anda mungkin membutuhkan obat tetes mata untuk melebarkan pupil. Cara ini memudahkan dokter melihat dengan baik dari bagian dalam mata Anda.

3. Tonometri

Tes ini mengukur tekanan mata. Mata Anda akan mati rasa dengan obat tetes mata dan dokter akan menyentuh mata dengan alat. Atau, embusan udara ditiupkan ke mata  dan tekanan diukur dengan cahaya.

4. Biopsi

Dokter mungkin akan mengirim sampel kornea Anda ke laboratorium untuk dilakukan pengujian. Ini akan membantunya merencanakan perawatan terbaik untuk kondisi mata Anda.

Pengobatan Keratitis

Perawatan penyakit mata keratitis tergantung pada apa yang menyebabkannya. Jika mengalami infeksi, Anda perlu minum obat resep. Dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata, obat oral, atau keduanya. Obat ini di antaranya:

  1. Biocides untuk infeksi parasit
  2. Antibiotik untuk infeksi bakteri
  3. Antijamur untuk infeksi jamur
  4. Antivirus untuk infeksi virus
  5. Transplantasi kornea. Anda mungkin perlu pembedahan jika obat-obatan tidak berfungsi atau kornea rusak parah. Kornea dari donor dimasukkan ke mata Anda untuk menggantikan kornea yang rusak.

Tetapi tidak semua bentuk infeksi keratitis merespons terhadap pengobatan dengan cara yang sama. Acanthamoeba keratitis terkadang bisa resisten terhadap antibiotik, jadi dokter perlu melihat mata Anda kembali jika infeksi tidak kunjung sembuh.

Obat antivirus mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan virus yang menyebabkan keratitis. Anda harus waspada terhadap kekambuhan infeksi.

Penyakit mata keratitis yang tidak menular tidak membutuhkan obat. Anda hanya perlu resep jika kondisi mata memburuk dan berkembang menjadi infeksi. Pelindung mata seperti kacamata ultraviolet mata dapat membantu melindungi area yang terkena dan mendorong proses penyembuhan.

Pencegahan Keratitis

Meskipun penyakit keratitis bisa terjadi pada siapapun, namun ada beberapa langkah yang dapat lakukan untuk membantu mencegah terjadinya keratitis. Ini terutama bagi Anda yang memakai lensa kontak.

  1. Lepaskan lensa kontak sebelum berenang
  2. Pastikan tidak memakai lensa kontak saat tidur
  3. PAstikan memegang lensa kontak dengan tangan bersih
  4. Menggunakan jenis larutan pembersih yang tepat, jangan pernah menggunakan air atau larutan encer
  5. Ganti lensa kontak secara teratur, sesuai anjuran dokter.

Mencegah infeksi virus juga bisa membantu mengurangi risiko penyakit mata keratitis. Pastikan sudah mencuci tangan dengan seksama sebelum menyentuh mata Anda, terutama jika merasa terkena virus.

 

Sumber:

  1. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/keratitis/symptoms-causes/syc-20374110 diakses 12 Juni 2019
  2. https://www.healthline.com/health/keratitis#types diakses 12 Juni 2019
  3. https://www.drugs.com/cg/keratitis.html diakses 12 Juni 2019


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Kebiasaan yang Bisa Membahayakan Ginjal

Pil KB Diane 35 – Manfaat, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Ataroc: Manfaat, Dosis, Efek Samping